Pameran Khusus Sejarah Alam dan Kebencanaan, Gubernur Himbau Masyarakat

Gubernur Sulteng Longki Djanggola menghadiri sekaligus membuka Pameran Khusus Sejarah Alam dan Kebencanaan yang mengangkat tema “Mitigasi Bencana Alam Berbasis Kearifan Lokal” di UPT Taman Budaya & Museum Sulawesi Tengah, Kamis (03/10/2019) Pagi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah melalui kepala bidang pembiaan SMA dan SMK, Muhlis mengatakan; tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk dapat memberikan informasi kepada publik tentang arti penting memahami sejarah alam catatan kebencanaan dan sejarah kebudayaan Sulawesi Tengah yang dapat menjadi referensi langkah-langkah mitigasi bencana yang berbasis teknologi global dan pengetahuan lokal.

Sementara itu Gubernur Longki saat membuka kegiatan tersebut membicarakan tentang sejarah bencana alam yang pernah terjadi di wilayah sesar palu koro.

bencana alam 28 September Kemarin kata Longki, banyak pelajaran yang berharga, teori teori mitigasi bencana yang kita dapatkan selama ini telah terpatahkan oleh peristiwa Gempabumi, Tsunami dan likuifaksi 28 september lalu, jadi kesimpulannya jika terjadi gempa dan kita berlari ketempat terbuka kita harus melihat situasi disekelilingnya kemungkinan potensi likuifaksi ada atau tidak” jelas Longki.

Untuk itu lanjut gubernur, pemahaman tentang kebencanaan memegang pengaruh sangat penting dalam proses penyelamatan diri. Pada kesempatan itu ia menghimbau masyarakat untuk mempelajari dan memahami terkait kebencanaan dan mitigasi bencana, hal tersebut sangat perlu di pahami agar bisa meminimalisir dampak korban akibat bencana.Tuturnya

Pameran Khusus tersebut memamerkan Foto dampak kerusakan pasca bencana yang melanda Padagimo 28 September Silam, foto yang di tampilkan merupakan gambar yang di dokumentasikan sehari pasca musibah yaitu tanggal 29 september. selain memamerkan foto, pameran ini juga menampilkan proses terjadinya gempa bumi, tsunami dan likuifaksi secara visual.

Pameran Khusus yang digelar tanggal 03-08 september ini di hadiri Anggota DPRD Sulteng Alimudin Paada, Kepala Museum Basoeki Abdullah, Maeva Salmah serta Kepala OPD terkait

Biro Humas & Protoko Pemprov Sulteng