SultengProv.go.id, Palu – Penerapan e-government dan inovasi teknologi informasi komunikasi berdampak besar dalam mewujudkan good governance (tata kelola yang baik) dan good service (pelayanan prima).Hal itu disadari betul Asisten Administrasi Umum dan Organisasi Mulyono, SE, Ak, MM saat membuka sosialisasi yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah di hotel citra mulia, Kamis (2/11).
Menurut asisten, penerapan e-gov dan inovasinya adalah bentuk pembenahan administrasi pemerintahan untuk mempercepat reformasi birokrasi yang berorientasi pada pelayanan prima.
“Sehingga (birokrasi) yang dulunya tertutup sekarang jadi terbuka, dari yang kaku jadi luwes, dari yang boros jadi hemat dan yang dulu kurang, sekarang jadi meningkat,” tuturnya tentang dampak teknologi yang bukan hanya mengkomputerisasi proses-proses manual tapi ikut merombak mindset dan cultureset aparatur birokrasi, pemberi layanan publik.
Di tingkat provinsi lanjut asisten mencontohkan, ada aplikasi e-planning dan e-budgeting yang sangat membantu proses perencanaan dan penganggaran program secara akuntabel dan transparan.
Bahkan pemerintah provinsi berencana menerapkan e-office yang bisa menyederhanakan proses surat menyurat dinas secara elektronik sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
“Dengan e-office kinerja (aparatur) jadi terpacu dan semua (surat dinas) bisa terpantau sehingga e-gov korelasinya dengan kinerja dan itu semua yang akan kita lakukan,” pungkas asisten.
Sementara Kadis Kominfo Drs. Moh. Nizam, MH dalam sambutannya menguatkan penyampaian asisten bahwa penerapan e-gov di tiap OPD adalah menyahuti instruksi gubernur terkait RAD pemberantasan korupsi yang diteken pemda dengan KPK.
Olehnya Nizam mengimbuh perwakilan OPD yang hadir agar segera menyiapkan infrastruktur dasar dan tenaga sdm, operatornya. “Karena 2018 sudah uji coba dan 2019 sudah action,” tegas Kadis Moh. Nizam.
Sosialisasi diikuti lebih kurang 60 peserta dengan narasumber dari dosen Pengajar UGM yakni DR. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, CA, Ak Dalam paparannya, Wing menjelaskan ada 4 layer (lapisan) e-gov. “Pada layer inti, e-gov memberi info baku tentang institusi dan layanan ke publik, layer ke-2 bersifat interaktif, ke-3 memungkinkan warga mengunduh atau mengunggah info pribadi dan (layer) terluar, warga dapat menikmati layanan terpadu dari kolaborasi berbagai instansi,” ungkapnya.