Dalam rangka meningkatkan budaya baca di desa, Dinas Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulteng menggelar Sosialisasi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial bagi Kepala Desa se Kabupaten Sigi, Rabu (30/10).
Sosialisasi dihadiri lebih kurang 176 kades dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Dr. H. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si.
Minat baca diakui sekda belum terlalu membudaya di masyarakat bahkan kehadiran pojok baca di kantor-kantor pemerintahan belum signifikan mendongkrak budaya cerdas itu di kalangan pegawai.
Oleh karena itu, untuk merangsang minat baca maka koleksi buku perpustakaan desa mesti relevan dengan informasi apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Supaya mereka mau datang dan merasakan manfaat perpustakaan desa,” usulnya ke peserta.
Ia juga mendorong supaya kades membuat buku yang merekam kiprah kepemimpinan kades dalam memajukan wilayahnya.
“Jadi ada before-after, sebelum saudara memimpin keadaan desa bagaimana dan setelahnya, hasil-hasil seperti apa pula yang sudah berhasil dibuat,” jelas sekda tentang konten buku yang Ia harapkan.
Sebelumnya dari laporan panitia oleh Dr. Rohani Mastura, di Kabupaten Sigi sudah ada 5 dari 176 desa yang mengembangkan perpustakaan inklusi.
Dengan konsep ini maka perpustakaan dapat menjadi wahana pembelajaran dan pemberdayaan menuju kesejahteraan masyarakat.
Turut hadir di pembukaan, Kadis Perpustakaan Provinsi Sulteng H. Ardiansyah L, S.Pd, M.Si dan Kadis Perpustakaan Kabupaten Sigi.
(Biro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng)