Tertangkapnya beberapa remaja sebagai kurir narkoba tak lepas dari dangkalnya pengetahuan dan mentalitas mereka yang rapuh.
Akibatnya mudah dibujuk rayu dengan iming-iming hadiah menggiurkan dari para bandar barang haram tsb seperti kejadian belum lama ini di Palu.
“Hati-hati sekali jika ada tawaran-tawaran dengan imbalan uang yang besar,” pesan Gubernur Sulteng Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, di antara sambutannya saat membuka Workshop Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja, Senin (4/11), di Hotel Sutan Raja.
Workshop yang difasilitasi oleh Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial dan Kemasyarakatan Provinsi Sulteng tsb diikuti puluhan pelajar SMA/SMK, guru pembimbing dan anggota karang taruna.
Lewat workshop diharap pengetahuan peserta tidak lagi dangkal dan juga tidak apatis dalam menyikapi fenomena penyalahgunaan narkoba di Sulteng.
Sebab dari data BNNP Sulteng, prevalensi atau korban terpapar narkoba di Sulteng setara 36.594 jiwa atau 1,70% dari total penduduknya sebanyak 3 juta-an jiwa lebih.
Ditambah lagi narkoba sangat dekat dengan kelompok usia produktif yaitu dari rentang usia 10 sampai 59 tahun termasuk di dalamnya pelajar, mahasiswa dan pekerja kantoran.
“Olehnya kalian yang jadi garda depan di sekolah masing-masing jadi Saya minta dengan sangat adik-adik camkan dengan baik kiat-kiat dari narasumber,” dorong gubernur agar pelajar bisa tampil menjadi agen penyuluh ke teman-teman sebayanya.
“Fokuslah belajar dan jaga lingkunganmu dari narkoba,” tambah gubernur menegaskan.
Narasumber workshop di antaranya Kepala BNNP Sulteng Brigjen Pol. Drs. Suyono, MM, Karo Kesra Dra. Siti Hasbiah Zaenong, M.Si, dan dinas kesehatan.
Turut hadir Kadis Sosial Drs. H. Ridwan Mumu, M.Si dan Karo Humas dan Protokol Drs. Moh. Haris.
(Biro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng)