Dalam rangka mengevaluasi kinerja program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulteng, Biro Administrasi Perekonomian dan Pembangunan melaksanakan Rakor Evaluasi Penyaluran KUR pada Selasa (3/12), di Hotel Sentral.
Peserta meliputi unsur perangkat daerah, perbankan penyalur KUR dan pelaku usaha sebanyak 75 orang.
Gubernur lewat Staf Ahli Bidang SDM, Pengembangan Kawasan dan Wilayah Drs. Ikhwan membuka rapat dan mengapresiasinya.
“Ini sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan perbaikan kesejahteraan daerah,” ungkapnya.
Realisasi KUR di Sulteng lanjut mantan kepala badan kesbangpol ini, per Oktober 2019 telah mencapai 1,17 Triliun Rupiah dengan debitur sebanyak 36.120 atau setara 9,93 % dari penyerapan nasional.
Adapun hal yang menggembirakan tambahnya yakni pemerintah resmi menurunkan bunga KUR mulai tahun depan. Selain itu, plafon KUR juga ditingkatkan sampai 190 T dari sebelumnya 140 T dan untuk KUR mikro menjadi 50 juta dari awalnya 25 juta.
“Diharapkan akan semakin banyak pelaku UMKM potensial yang mendapat manfaat,” tuturnya merespon kebijakan itu.Terakhir Ia ingatkan supaya penyaluran dana KUR bisa dipertanggungjawabkan sesuai prosedur.
“Berapapun dana harus dipertanggungjawabkan dan dikembalikan karena KUR sifatnya stimulan bukan hibah” tegasnya.
(Biro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng)