Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), hari raya Idhul Adha 1441/2020 H, dan mendukung pemulihan ekonomi nasional ditengah pandemic covid-19, pemerintah provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah membuka pasar murah yang secara langsung di buka oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola M.Si, bertempat di Halaman gedung Jojokodi Convention Centre (JCC), Rabu, 22 Juli 2020.
Pasar murah berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis 22 Juli s/d 23 Juli 2020, berlangsung atas kerjasama Bank Indonesia, OPD terkait, Bulog, PT. PPI, Pertamina, Hiswana migas, Distributor, pelaku UKM serta toko retail modern, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan covid-19.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, Richard Arnaldo, SE, MSA dalam laporannya mengatakan pelaksanaan kegiatan pasar murah dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang murah dan terjangkau dalam menyambut hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah terlebih dalam situasi dimana tingkat pendapatan masyarakat berkurang akibat banyaknya lapangan pekerjaan dengan terpaksa harus ditutup akibat pandemi covid-19 yang sedang melanda dunia pada umumnya dan bangsa Indonesia pada khususnya.
Disamping itu lanjutnya, dalam menyambut hari besar keagamaan seringkali diikuti dengan kenaikan permintaan masyarakat khususnya barang kebutuhan pokok sehari-hari yang berimbas terhadap kenaikan harga. hal ini terjadi karena tingginya permintaan yang tidak diimbangi dengan penambahan supply dan kurangnya proses distribusi barang akibat jalur transportasi yang mengalami kerusakan akibat bencana alam serta pandemi covid-19, di sisi lain penghasilan masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah tidak mengalami peningkatan sehingga barang kebutuhan pokok sulit dipenuhi oleh masyarakat.
“Pada pelaksana kegiatan pasar murah kali ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Tengah, Bulog Kanwil Sulteng, PT perusahaan perdagangan Indonesia, PT Rajawali Nusindo, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas perkebunan dan peternakan, Dinas pangan, distributor, toko retail modern serta UKM, yang menyediakan beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat seperti ; gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, telur ayam, ikan bandeng cabut duri, daging sapi beku, daging ayam beku, produk susu, minuman dalam kemasan, beras serta produk lainnya,” rincinya.
Untuk itu, Kadis Perindag menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak, baik instansi pemerintah, distributor, toko ritel modern dan UKM atas partisipasi dan dukungannya pada pelaksanaan pasar murah.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi OPD terkait, perwakilan BI Sulawesi Tengah, Kanwil Bulog, PT. PPI, distributor, pelaku usaha dan mitra kerja yang telah turut aktif dalam menyukseskan pelaksanaan kegiatan pasar murah yang bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan-bahan kebutuhan pokok, khususnya menyambut hari raya qurban di tengah situasi pandemi covid-19.
“Saat ini jumlah kasus positif covid-19 di Sulawesi Tengah sebanyak 196 kasus dengan angka kesembuhan mencapai 90.82 % (178) dan pasien meninggal 3,08% (6). Meskipun saat ini kita masih menghadapi pandemi covid-19, bukan berarti mengurangi aktivitas kita dalam melakukan setiap pekerjaan masing-masing. Tentunya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah diberlakukan demi memutus mata rantai penyebaran corona virus disease 2019 (covid-19),” jelas gubernur.
Pelaksanaan pasar murah lanjut gubernur, telah menjadi program tetap pemerintah provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau terutama di tengah pandemi covid-19 dan juga sebagai sarana pemerintah untuk tetap mengawasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran.
“Mengingat pada situasi menjelang hari raya seperti saat inilah peningkatan permintaan masyarakat akan kebutuhan barang pokok cukup tinggi diikuti pula dengan tingkat kenaikan harga yang cukup tinggi, sehingga pemerintah provinsi Sulawesi Tengah perlu mengantisipasi kondisi tersebut dengan kegiatan pasar murah,” sebut gubernur.
Dalam sambutannya, gubernur menghimbau kepada seluruh masyarakat yang datang berbelanja di pasar murah ini agar dapat bersikap arif dan bijaksana dalam membeli barang-barang yang dibutuhkan saja. “Jangan membeli dalam jumlah yang banyak tetapi bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok melainkan untuk tujuan lain yaitu menimbunnya untuk diperdagangan atau dijual kembali.
Olehnya kepada panitia pasar murah agar benar-benar mengawasi setiap transaksi jual beli, sehingga semua warga dapat ikut merasakan dampak pasar murah ini.
Dan yang tak kalah penting yaitu selalu sosialisasikan serta menerapkan segala ketentuan protokol kesehatan dalam proses transaksi seperti menjaga jarak aman, wajib memakai masker dan tidak lupa mencuci tangan pakai sabun, demi memutus rantai penularan virus corona (covid-19),”
Gubernur juga menghimbau kiranya Satpol PP dapat menertibkan tenda yang padat pembeli serta senantiasa mengikuti protokol kesehatan covid-19 yakni jaga jarak, pakai masker terutama setelah adanya penemuan terakhir bahwa virus tidak hanya menular melakui droplet, melainkan dapat pula menular lewat udara.
Hadir pada kesempatan itu, para kepala OPD dan
Kepala Biro terkait, Kepala perwakilan BI Sulawesi Tengah,
Kepala Kanwil Bulog sulawesi tengah,
Ketua Satgas Pangan Polda Sulawesi Tengah,
Pimpinan PT. PPI,
Distributor PT Rajawali, pelaku UKM dan pihak terkait lainnya.
Biro Humas dan Protokol.