PALU, PIJARSULAWESI.Com- Pemerintah daerah di beberapa wilayah di Indonesia telah menjadikan integrasi subsektor Pariwisata dan Perikanan sebagai salah satu lokomotif baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya termasuk provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng)
“Provinsi Sulawesi Tengah, berada diantara Manado di Utara dan Makassar di Selatan Pulau Sulawesi, telah merasakan dampak dari berkembangnya subsektor Pariwisata di dua daerah tersebut. Sejumlah komoditas, khususnya makanan asal laut, Sea Food, banyak dikirim ke Manado dan Makassar untuk mensuplai kebutuhan turis maupun tamu lainnya,” kata Kepala Bappeda Provinsi Sulteng, Ir Faisal Mang, Jumat (8/1/2021).
Lanjut Faisal Mang, tingginya permintaan makanan asal laut tersebut antara lain menjadikan Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor Perikanan meningkat menjadi 106 persen dan tertinggi diantara subsektor lainnya di daerah ini.
” Tentunya kita berharap Sulawesi Tengah dapat memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan yang lebih besar dengan membangun interkoneksi penerbangan yang masuk dari Utara (Manado) dan Selatan (Makassar), selanjutnya keluar dari Tengah (Palu),” jelas Faisal Mang.
Salah satu asfek perlu diperhatikan yakni kesiapan bandara Mutiara Sis Al Jufri untuk menjadi Bandara Internasional itu sudah menjadi keharusan, karena turis dapat terbang langsung (direct flight) kembali ke negaranya.
Kata Faisal Mang lagi, ada sejumlah daya tarik wisata yang dimiliki Sulawesi Tengah yang tidak kalah baiknya dengan Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan seperti Togian di Tojo Unauna; Sambori di Morowali; Patung Megalitikum Lore-Lindu Kabupaten Poso; Tanjung Karang di Donggala sampai kepada wisata edukasi melalui pembangunan “mesium modern” yang menggambarkan proses maupun dampak dari gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala yang terjadi pada tanggal 28 September 2018, sebagai daya Tarik Baru.
” Karena itu diperlukan roadmap atau peta jalan yang mengintegrasi subsektor Pariwisata-Perikanan dan sub sektor lainnya ; penyiapan sumberdaya manusia; serta penyiapan inovasi-teknologi maupun infrastruktur agar dapat mewujudkan sebuah wilayah dengan Industri Pariwisata yang mandiri dan berdaya saing, ” terang Faisal Mang
Saat ini provinsi tetangga seperti Sulawesi Utara sejak tiga tahun lalu telah membuka penerbangan langsung dari China-Manado-China dan tahun ini dari Philipina-Manado-Philipina. Dan kini sementara digagas penerbangan Kinibalu-Manado-Kinibalu.
” Nanti dampaknya bisa ke Sulteng sehingga kita perlu mengimbanginya dengan melihat potensi yang kita miliki,.” Demikian Faisal Mang. SAH