Jajaran PT. Askrindo Pusat Jakarta, yang diwakili Firman Berheim kembali menunjukkan perhatian kepada masyarakat Sulawesi Tengah yang telah tertimpa bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi kurang lebih setahun yang lalu.
Selain peresmian Masjid Al-Azhar di Kabupaten Sigi, pihak PT Askrindo juga mensponsori kegiatan seminar nasional PAUD yang dilaksanakan di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis 23 Januari 2020, serta rencana penyerahan bantuan kapal nelayan di Kabupaten Parigi Moutong.
Pimpinan PT. Askrindo, Firman Barheim mengakui kegiatan seminar nasional yang dilaksanakan guna meningkat pengetahuan kepada para tenaga pengajar di PAUD serta mencegah terjadinya gate dengan guru-guru yang ada di Jakarta.
Menurut Firman, pasca terjadinya bencana alam di Sulawesi Tengah, pihak PT Askrindo telah hadir dan memberikan berbagai bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang tertimpa bencana.
Sementara itu Wakil Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusli Baco Dg. Palabbi SH, MH dalam sambutannya mengatakan pendidikan anak usia dini atau Paud adalah suatu upaya pembinaan dalam rangka membangun pondasi kesiapan anak untuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
Keberadaan Paud di semua wilayah menurutnya harus mampu melayani semua kebutuhan belajar anak sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Oleh karena itu, lembaga Paud harus bisa menjadi wahana bagi anak-anak yang nyaman, menyenangkan dan menarik, sehingga anak-anak akan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna, yang akhirnya dapat mendorong anak berpikir kreatif, inovatif, dan memiliki keberanian untuk bereksplorasi mencari pengalaman.
Wakil gubernur menyatakan, pendidikan harus memerdekakan jiwa anak, terlebih di dunia pendidikan anak usia dini, kita tidak hanya mengajarkan untuk mereka bisa, tapi bagaimana mereka bahagia, karena dengan bahagia akan tumbuh kepercayaan dirinya, mampu mandiri, berani untuk tampil, penuh motivasi dalam mengeksplorasi potensi dan kemampuan yang ada pada dirinya serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya.
“Jangan lupa, anak-anak kita saat ini akan hidup di jaman yang berbeda dengan kita, mereka akan masuk pada era digital, menjadi generasi milenial. Generasi yang sudah mengenal digital sejak anak-anak, akrab dengan tekhnologi, mudah mencari segala informasi dari internet dan berinteraksi dengan jejaring media sosial,”sebut wakil gubernur
Lebih lanjut wakil gubernur menyatakan, mereka akan cenderung menginginkan segala sesuatu serba instan dan praktis, tidak sabaran, kurang menghargai proses dan mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan dan tantangan. Olehnya, dunia pendidikan melalui kurikukum dan sumber dayanya harus bisa mengikuti kemajuan ini, menyiapkan kurikulum yang mampu menguatkan akhlaq dan mental generasi millenial kita, agar mampu melindungi dirinya sendiri dari pengaruh negatif lingkungan.
“Saya berpesan kepada para peserta pelatihan agar betul-betul aktif dan fokus mengikuti berbagai materi yang diberikan oleh para narasumber yang sudah datang jauh-jauh dan bersedia berbagi ilmu serta pengalaman belajarnya kepada kita semua.
Olehnya, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Agar ilmu yang sudah diperoleh nanti diterapkan pada lembaga masing-masing di daerahnya. Sehingga bisa memberikan layanan yang berkualitas kepada anak didik dengan harapan mewujudkan anak indonesia yang sehat, cerdas dan ceria bisa menjadi kenyataan di masa yang akan datang,” pungkas wakil gubernur.
Mewakili bunda paud, Dra. Hj. Widayati M. Hum mengakui dengan kegiatan seminar Paud sebagai ajang berbagi pengetahuan.
Menurutnya anak adalah amanah yang merupakan aset bangsa.
“Pencanangan satu desa satu Paud hampir semua sudah ada, berdasarkan data sebanyak 108 Paud telah tercatat dan terakreditasi,” ujarnya.
Biro Humas dan Protokol