(FOTO : MUCHSIN SIRADJUDIN)
Wisata Kuliner Vatulemo Gairah Baru Warga Kota///JDL
PALU-Wisata Kota Palu yang kian hidup setelah dua bencana melanda kota ini, yakni bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, kemudian pandemik Covid-19.
Kebangkitan kota Palu dari bencana itu membuat warganya bergairah dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Warga kota terus berbenah dan meniti kehidupannya, dari musibah menjadi muhasabah, mengingat apa yang telah terjadi, menghitung semua ujian dari Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Dari kekuatan dan kebangkitan itu, warga kota mulai menjalani kehidupannya di tengah ujian yang dahsyat. Mampu bertahan hidup, sekaligus memberi arti bagi kehidupannya sendiri.
Warga kota terus bangkit, dan gairah kehidupan terus berlari. Tidak mau berlama-lama dirundung kemalangan. Hingga tercipta berbagai kehidupan itu.
Penjual jajanan kuliner mulai bangkit, khususnya di kompleks lapangan atau alun alun Vatulemo Kota Palu. Tepat berada di depan kantor Walikota Palu.
Berada di pusat kota Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Lapangan Vatulemo mudah dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan, sudah sampai.
Seperti pantauan media ini, di hari Minggu (10/01/2021) kegiatan di pagi hari warga berkumpul di Vatulemo, ada yang jogging, ada yang jalan kaki, ada yang main volley tanpa net (jaring), ada yang ikut senam. Bahkan ada yang menikmati kuliner di beberapa lapak atau tempat jajanan yang membuka jualan kuliner berbagai jenis di pinggir lapangan Vatulemo yang banyak ditumbuhi pohon peneduh, sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang dibuka oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu.
Tak bisa dipungkiri, lapangan Vatulemo telah menjadi salah satu jujukan destinasi pariwisata dan jujukan kuliner di Kota Palu.
Pemkot Palu membuat Vatulemo sebagai pusat kegiatan warga untuk berolahraga dan menikmati kuliner lokal. Tentu saja semua kegiatan ini menggunakan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
Namun demikian, Pemkot Palu pun, pernah membenahi wajah Vatulemo, terhadap penjual jajanan yang tidak tertib. Dengan mengerahkan pasukan pengaman Peraturan Daerah (Perda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) para pedagang ditertibkan. Mereka direlokasikan di lokasi baru di Hutan Kota, bersamaan dengan penjaja kuliner dari pantai Talise.(mch)