Asisten II Ikuti Pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Perbaikan Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Tahun 2021

Asisten II Adm. Ekonomi dan Pembangunan DR. Ir. Bunga Elim Somba, M.Sc didampingi Kepala Biro Perekonomian DR. Rudi Dewanto SE.,MM. ikuti Pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Perbaikan Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Tahun 2021 secara Virtual di Ruang Video Conference (VIDCON) Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. (Rabu, 5/5/21).

Menteri Pertanian Republik Indonesia menyampaikan Jangan cuman melihat pupuknya liatlah dari beberapa dampak pupuk itu banyak orang yang cuman menilai apa yang kurang, apa yang salah, karna di balik kurang atau salah itu ada pesan-pesan kebaikan yang tuhan simpan, tetapi jangan lupa bahwa salah dan kurang itu bagian dari kehidupan juga. Ujarnya
Di forum ini mari kita lihat semua itu kekurangan dan kelemahan untuk kita perbaiki dan sempurnakan di masa yang akan dating. Jangan Cuma lihat pupuknya, Karna Negara yang besar ini 273 juta orang yang mau makan bukan Negara kecil, kita menduduki salah satu Negara terbesar dunia dalam semua aspek terkait kehidupan kemanusiaan, oleh karna itu jangan cuman lihat pupuknya, Negara dengan penduduk yang besar kalau kurang makannya, kalau kita salah menghitungnya, salah berspekulasi, atau sesuatu program dan konsepsi ini berbahaya bagi masyarakat, Kalau yang lain masih bisa langsung di benahitetapi kalau menyangkut dengan makanan itu tidak, tidak ada Negara yang kuat tanpa pertanian yang kuat,tidak ada Negara yang kuat tanpa ada makanan masyarakat yang siap,tumbangnya suatu Negara karna masyarakat makanannya terganggu.

Kita akan melewati masa-masa krisis, yang dimana masa krisis yakni, Ramadhan, tahun baru, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, yang dimana kontraksinya kadang-kadang barang hilang, perkiraan barang bisa sampai 3 bulan kedepan tapi tiba-tiba hilang,tetapi kalau kondisi yang seperti itu mampu di kendalikan dengan baik pada saat panen tidak akan kejadian sepeti ini.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan: Yang pertama yakni, perhatikan transparansi, yang kedua Akuntabilitas Publik semua anggaran harus di hitung dan harus di dalam logika perhitungan tersebut di terima oleh publik, yang ke tiga team work, dan yang keempat inovasi, jika kita memperhatikan kualitas pupuk maka hasil pertanian akan bisa menjadi naik, dan yang terakhir yaitu masalah waktu.

Beliau berharap semua itu bisa di perbaiki dan memperhatikan pos-pos yaitu para distributor nakal dan harus di tindak lanjuti atau di beri sanksi. bisa lebih cermat lagi agar bisa tepat waktu untuk pendistribusian pupuk.

DKIPS PROV.SULTENG