Gubernur Buka Rakorsarda Tahun 2021

Dengan menerapkan protokoler kesehatan, Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si di dampingi Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu, unsur Forkopimda, Plt. Karo Administrasi Pimpinan serta pejabat terkait secara resmi membuka Rapat Koordinasi SAR Daerah tahun 2021 yang ditandai dengan pemukulan gong serta penyematan tanda peserta bertempat di salah satu hotel Palu, Kamis 1 April 2021.

Ketua panitia pelaksana, Andi Sultan dalam laporannya menyampaikan Rapat Koordinasi SAR Daerah tahun 2021 yang mengangkat tema ‘Melalui Rakorsarda tahun 2021 kita tingkatkan kesiapsiagaan SAR dalam menghadapi bencana di Sulawesi Tengah di masa pandemi covid-19’ berlangsung pada tanggal 1 April 2021 dan diikuti 40 orang peserta.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si dalam sambutannya menyampaikan, sesuai UU nomor 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan, Basarnas adalah institusi pemerintah yang diberi mandat untuk bertanggung jawab di bidang search and rescue atau pencarian dan pertolongan pada kecelakaan bencana dan kondisi membahayakan jiwa manusia.

Kecelakaan dimaksud mencakup kecelakaan bidang penerbangan, bidang pelayaran maupun moda transportasi darat yang memerlukan penanganan khusus. Sedangkan bencana mencakup gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor dan puting beliung.

“Pada penanganan bencana yang ada insiden commander berada di tangan BNPB atau BPBD. Basarnas bersama stakeholder bidang SAR lainnya di bawah koordinasi BNPB atau BPBD melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan serta evakuasi pada pasien tanggap darurat, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Basarnas didukung tiga pilar utama yaitu sumber daya manusia yang profesional, sarana prasarana yang memadai dan peran serta potensi SAR,” jelas gubernur.

Menurut gubernur, musibah adalah sesuatu yang tidak dapat kita prediksi sebelumnya dan bisa datang kapan saja, dimana saja dan dapat menimpa siapa saja, sebagaimana yang terjadi pada 28 September 2018, kondisi geografis, geologis, hidrografis dan multikultural serta kepadatan kepadatan moda transportasi yang terus meningkat memiliki ancaman yang nyata dalam kehidupan.

Namun, dengan koordinasi dan terintegrasinya seluruh potensi SAR, BPBD ditambah dengan pengawalan para aparat TNI yang bertugas di pelosok kabupaten kota bahkan desa di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah dan juga dukungan seluruh aparat maka akan menjadi tim yang solid yang mampu memberikan keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah.

Gubernur Pamit.
Sebelum mengakhiri sambutannya, pada kesempatan itu, Gubernur Drs. H. Longki Djanggola, M.Si sekalian pamit dan meminta maaf apabila dalam menjalankan amanah kepemimpinannya selama dua periode masih terdapat kekurangan yang menimbulkan kekeliruan dan ketidaknyamanan saat berkoordinasi dan berkomunikasi karena pada tanggal 16 juni 2021 atau 2 bulan ke depan merupakan akhir masa jabatannya sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah.

“Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para bupati/walikota, forkopimda, ASN beserta mitra kerja atas segala dukungan dan kerjasamanya membantu pelaksanaan tugas sebagai pasangan gubernur-wakil gubernur terutama kepada masyarakat Sulawesi Tengah yang telah memberikan mandat kepercayaan kepada kami untuk memimpin Bumi Tadulako melalui program yang telah dijabarkan dan bermanfaat bagi kemajuan daerah serta kemakmuran masyarakat Sulawesi Tengah,” sebut gubernur.

Biro Administrasi Pimpinan